Thursday, December 18, 2014

Peristiwa Kudeta Münich (Beer Hall Putsch)




Oleh : Fachrizal

Serangkaian peristiwa keuangan terjadi antara tahun 1921 sampai 1923 yang akan menggerakkan Nazi menuju keberanian baru yang lebih tinggi dan bahkan akan mendorong Hitler untuk berusaha menguasai Jerman.

Pada bulan April 1921, pemenang perang dunia satu, sekutu Eropa, terutama Perancis dan Inggris, mengeluarkan sebuah rekening pada Jerman yang menuntut pembayaran atas kerusakan yang disebabkan oleh perang yang dimulai Jerman. Tagihan ini (33 milyar dollar) untuk pampasan perang segera mengkibatkan pengaruh terjadinya inflasi yang menghancurkan Jerman.

Mata uang Jerman, mark, secara drastis menurun nilainya. Nilainya adalah empat mark untuk satu U.S. dollar sampai pampasan perang diumumkan. Kemudian menjadi 75 mark untuk 1 dollar dan pada tahun 1922 tenggelam menjadi 400 untuk 1 dollar. Pemerintah Jerman meminta penundaan pembayaran. Perancis menolaknya. Jerman menentangnya dengan menahan pembayaran. Sebagai jawaban atas ini, pada bulan Januari 1923, angkatan bersenjata Perancis menduduki Ruhr, sebuah kawasan industri Jerman.

Mark Jerman jatuh menjadi 18,000 untuk 1 dollar. Pada bulan Juli 1923, tenggelam menjadi 160,000. Bulan Agustus, 1,000,000. Dan pada bulan November 1923, dibutuhkan 4,000,000,000 mark untuk mendapatkan 1 dollar.

Jerman kehilangan tabungan hidup mereka. Gaji dibayar dengan uang yang tak berharga. Makanan berharga milyaran. Kekacauan akibat kelaparan terjadi.

Saat itu, rakyat berdiri dihadapan pemerintah mereka, mendukung penentangan terhadap Perancis. Tetapi pada bulan September 1923, pemerintahan Jerman membuat keputusan pasrah untuk kembali melakukan pembayaran. Kemarahan dan kegelisahan diantara rakyat, kelompok-kelompok politik ekstrim menghasut untuk melakukan tindakan dan secara cepat membawa Jerman menuju tepi jurang kekacauan.

Nazi dan kelompok serupa lainnya sekarang merasakan saat yang tepat untuk menyerang. Propinsi Bavaria Jerman yang merupakan pusat Nazi adalah tempat dari kelompok oposisi dari pemerintahan demokratik di Berlin. Saat itu, November 1923, Nazi, dengan 55,000 pengikut, merupakan yang paling terorganisir dan terbesar. Dengan banyaknya anggota Nazi yang menginginkan tindakan, Hitler tahu bahwa dia harus beraksi atau mengambil resiko kehilangan kepemimpinannya di partai.

Hitler dan Nazi merancang rencana untuk menculik pemimpin pemerintahan Bavaria dan memaksa mereka dengan senjata untuk menerima Hitler sebagai pemimpin mereka. Maka, sesuai dengan rencana, dengan bantuan Jenderal yang terkenal pada perang dunia pertama, Erich Ludendorff, mereka akan menguasai seluruh angkatan bersenjata Jerman, memroklamasikan pemberontakan secara menyeluruh dan menjatuhkan pemerintahan demokratik Jerman di Berlin.

Mereka akan melaksanakan rencana itu saat mereka mempelajari bahwa akan ada pertemuan besar para pelaku bisnis di Munich beer hall dan tamu kehormatan yang dijadwalkan datang adalah para pemimpin Bavaria yang akan mereka culik.

Pada tanggal 8 November 1923, pasukan SA dibawah pimpinan Hermann Göring mengepung tempat itu. Pada pukul 8:30 malam, Hitler dan pasukannya datang dengan tiba-tiba ke beer hall dan dalam sekejab menyebabkan kepanikan.

Hitler menembakkan pistol ke langit-langit. “Diam!” dia berteriak pada kerumunan yang kebingungan.

Hitler dan Göring memaksa memasuki podium dengan pasukan bersenjata SA terus memasuki hall. Komisaris Negara Gustav von Kahr, yang pidatonya diinterupsi oleh semua keributan itu, memberikan podium pada Hitler.

“Revolusi nasional telah dimulai!” Teriak Hitler. “…Tak seorangpun yang boleh meninggalkan hall. Kecuali kalau ada ketenangan, dengan segera aku akan menempatkan senanpan mesin di galeri. Pemerintahan Bavaria dan Reich telah disingkirkan dan pemerintahan nasional sementara telah dibentuk. Barak dari Reichswehr dan polisi telah dikuasai. Tentara dan polisi berbaris di kota di bawah panji swastika!”

Tidak ada satupun dari ucapan itu yang benar, tetapi semua yang ada di beer hall tidak mengetahuinya.

Hitler kemudian memerintahkan tiga pejabat tertinggi dari pemerintahan Bavaria ke ruang belakang. Komisaris Negara Kahr, bersama dengan kepala polisi negara, Kolonel Hans von Seisser, dan komandan pasukan Jerman di Bavaria, Jenderal Otto von Lossow, melakukan apa yang mereka perintahkan dan menuju ke ruangan tempat Hitler memberitahukan bahwa mereka akan bergabung dengannya memproklamasikan revolusi Nazi dan akan menjadi bagian dari pemerintahan baru.

Tetapi kejutan besar bagi Hitler, tiga tawanannya melotot padanya dan bahkan pada mulanya menolak untuk bicara padanya. Hitler meresponnya dengan melambaikan pistolnya pada mereka, sambil berteriak: “Aku punya empat peluru dalam pistolku! Tiga untuk anda, tuan-tuan. Peluru terakhir untukku sendiri!”

Bagaimanapun, revolusi di ruang belakang berlanjut kurang baik bagi Hitler. Kemudian, atas suatu dorongan mendadak, Hitler keluar dari ruangan dan kembali ke podium dan berteriak: “Pemerintahan Penjahat November dan Presiden Reich dinyatakan telah disingkirkan. Pemerintahan nasional baru akan diberi nama hari ini di Munich. Angkatan bersenjata nasional akan segera dibentuk…Tugas dari pemerintahan nasional Jerman sementara adalah mengorganisir gerakan pada kota Babel yang penuh dosa,Berlin, dan menyelamatkan rakyat Jerman! Besok kita akan menemukan bentuk lain pemerintahan nasional di Jerman atau kita akan mati!”

Hal ini mengakibatkan semua yang ada di beer hall percaya bahwa orang-orang di ruang belakang telah menyerah pada Hitler dan bergabung dengan Nazi. Maka muncul sorakan liar untuk Hitler.

Jenderal Ludendorff kemudian datang. Hitler tahu bahwa tiga pemimpin yang masih di ruang belakang akan mendengarkan Jenderal itu.

Atas saran Hitler, Ludendorff berbicara pada orang-orang di ruang belakang dan menyarankan mereka untuk ikut bersama revolusi Nazi. Mereka dengan enggan menyetujui, kemudian pergi ke podium menemui massa, menunjukkan dukungan mereka untuk Hitler dan berjanji setia pada rezim yang baru.

Dengan emosional Hitler berbicara pada massa: “Aku akan memenuhi janjiku yang kubuat untuk diriku sendiri lima tahun lalu saat aku mengalami kebutaan di rumah sakit militer – untuk tidak beristirahat atau berhenti sampai penjahat November dijatuhkan, sampai reruntuhan negara Jerman yang tercabik-cabik hari ini akan dibangkitkan sekali lagi sebagai negara Jerman yang berkuasa dan besar, bebas dan mulia.”

Massa yang ada di beer hall meneriakkan persetujuan mereka dan bernyanyi “Deutschland über Alles.” Hitler sangat gembira. Ini mengubahnya menjadi malam kemenangan baginya. Besok mungkin dia akan menjadi pemimpin baru Jerman.

Tetapi kemudian kata-kata untuk mengambil alih beberapa barak militer telah gagal dan tentara Jerman yang ada dalam barak bertahan melawan pasukan Nazi. Hitler memutuskan untuk meninggalkan beer hall dan pergi ke tempat kejadian untuk memecahkan masalah.

Meninggalkan beer hall adalah kesalahan yang fatal. Akibat ketidakhadirannya revolusi Nazi dengan cepat menjadi terbongkar. Tiga pemimpin pemerintahan Bavaria, Kahr, Lossow, dan Seisser, keluar dari beer hall setelah dengan secara licik berjanji pada Ludendorff mereka akan tetap setia pada Hitler.

Sementara itu, Hitler tidak mempunyai keberuntungan untuk mendapatkan tentara Jerman yang bertahan di barak untuk menyerah. Karena gagal, dia kembali ke beer hall.

Ketika dia tiba kembali di beer hall dia sangat terkejut karena menemukan bahwa revolusinya telah gagal. Tidak ada rencana gerakanmassa untuk esok hari di Berlin. Munich bahkan belum dikuasai. Tidak ada sesuatu yang terjadi.

Kenyataannya, hanya satu bangunan, Markas angkatan bersenjata di Kementerian Peperangan telah dikuasai oleh Ernst Röhm dan pasukan SA-nya. Di tempat lain, gerombolan orang-orang Nazi menjelajahi kota Munich menemui lawan-lawan politiknya dan menyakiti orang-orang Yahudi.

Pagi-pagi sekali tanggal 9 November, Komisaris Negara Kahr mengingkari janjinya pada Hitler dan Ludendorff serta mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan Hitler: “Deklarasi yang dipaksa dariku, Jenderal Lossow dan Kolonel von Seisser dengan todongan pistol batal dan tidak berlaku. Jika usaha yang tanpa tujuan dan tanpa perasaan dari revolusi itu berhasil, Jerman akan jatuh ke dalam jurang dan Bavaria ikut bersamanya.”

Kahr juga memerintahkan membubarkan partai Nazi dan pasukan tempurnya.

Jenderal Lossow juga mengabaikan Hitler dan memerintahkan angkatan bersenjata menuju Munich untuk menjatuhkan pasukan Nazi. Pasukan menyerbu masuk dan waktu fajar menyingsing bangunan Kementrian Peperangan yang di dalamnya terdapat Röhm dan pasukan SA telah dikepung.

Hitler semalam suntuk kebingungan mencoba memutusakan apa yang harus dilakukan. Jenderal Ludendorff kemudian memberinya ide. Pasukan Nazi akan melakukan long-march di tengah kota Munich dan menguasainya. Karena dia terkenal pada perang dunia satu, alasan Ludendorff, tidak ada seorangpun yang akan berani menembaknya. Dia bahkan meyakinkan Hitler bahwa polisi dan tentara akan dengan senang hati bergabung dengan mereka. Sekarang dengan nekat Hitler menjalankan ide itu.

Sekitar jam 11. pada tanggal 9 November, barisan yang terdiri atas tiga ribu anggota Nazi, dipimpin oleh Hitler, Göring dan Ludendorff berbaris menuju pusatkota Munich. Pembawa salah satu bendera adalah anggota partai yang masih muda bernama Heinrich Himmler.

Setelah mencapai pusat kota Munich, anggota Nazi bergerak menuju bangunan Kementrian Peperangan tetapi mereka menghadapi blokade polisi. Saat mereka berdiri berhadapan dengan sekitar seratus polisi bersenjata, Hitler berseru agar mereka menyerah. Mereka tidak mau. Tembakan terdengar. Kedua belah pihak saling menembak. Hal itu berlangsung sekitar satu menit. Enam belas anggota Nazi dan tiga polisi terbunuh. Göring tertembak di pahanya. Hitler menderita di bahunya ketika orang yang melindunginya dengan saling berpegangan tangan tertembak dan menariknya jatuh ke trotoar.

Pengawal pribadi Hitler, Ulrich Graf, melompat ke arah Hitler untuk melindunginya dan menerima beberapa peluru, yang menyelamatkan nyawa Hitler. Hitler kemudian merangkak sepanjang trotoar keluar dari daerah tembak-menembak dan berlari menuju ke mobil yang telah menunggu, meninggalkan teman-temannya di belakang. Anggota Nazi tercerai berai dan ada yang tertangkap. Ludendorff, dengan gagah berani, berjalan lurus sepanjang garis pertempuran ke arah polisi dan kemudian ditangkap.

Hitler terluka di rumah temannya, keluarga Hanfstaengl, dilaporkan bahwa disana dia dinasehati untuk tidak bunuh diri. Dia menjadi sangat sedih dan mengira akan ditembak oleh penguasa. Dia menghabiskan dua malam bersembunyi di loteng kecil keluarga Hanfstaengl. Pada malam ketiga polisi datang dan menangkapnya. Dia di bawa ke penjara di Landsberg, di sana semangatnya bangkit kembali setelah diberitahu bahwa dia akan mendapakan pengadilan publik.

Dengan gagalnya revolusi Nazi, tampak bagi para pengamat bahwa karir politik Hitler dan pergerakan Nazi telah hancur, merupakan akhir yang menggelikan.


Sumber :



No comments: