Friday, April 17, 2015

Foto Helmut Wick


Major Helmut Wick (5 Agustus 1915 - 28 November 1940) adalah jagoan udara Luftwaffe dengan 56 kemenangan yang diraihnya dalam 168 misi tempur. Dia tercatat memegang beberapa rekor: pilot pertama yang menembak jatuh 50 pesawat musuh, Major sekaligus Geschwaderkommodore termuda dalam usia 25 tahun, serta Eichenlaubträger (peraih medali Eichenlaub) pertama yang terbunuh dalam peperangan! Medali dan penghargaan yang telah diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (21 Desember 1939) und I.Klasse (6 Agustus 1940); Gemeinsames Flugzeugführer-Beobachterabzeichen mit Brillanten (1940); serta Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (27 Agustus 1940) mit Eichenlaub (6 Oktober 1940). Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht lima kali: 26 Agustus 1940, 6 Oktober 1940, 8 November 1940, 16 November 1940, dan 4 Desember 1940. Biografi singkat Helmut Wick bisa dilihat DISINI


Oberleutnant Helmut Wick (Staffelkapitän 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") sedang diwawancarai oleh wartawan dari ADLER (majalah mingguan keluaran Oberkommando der Luftwaffe) di bulan Agustus 1940. Beberapa artikel kemudian muncul tentang pengalaman perang sang pilot pemburu, meskipun Wick bukanlah pengarangnya. Semuanya ditulis oleh jurnalis perang dengan mengatasnamakan Wick sebagai pembuatnya. Tidak diketahui kemudian siapa yang mendapatkan bayaran untuk artikel-artikel tersebut


Hauptmann Helmut Wick (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") memperhatikan tanda kemenangan berupa chevron yang diukirkan di "Tongkat Kemenangan" miliknya, Agustus 1940. Tongkat semacam ini biasanya dimiliki oleh jagoan-jagoan udara Luftwaffe dan berisi baris-baris (atau chevron) yang mewakili jumlah kemenangan yang telah diperoleh sampai sejauh itu. Dalam foto ini sendiri terdapat 23 chevron (yang menandakan jumlah kemenangan terkonfirmasi) serta satu bar (menandakan kemenangan tidak terkonfirmasi) yang terukir di tongkat milik Wick


 "So stiess ich auf die Engländer herunter" (Lalu aku mendekati orang Inggris itu dari bawah). Hauptmann Helmut Wick mendeskripsikan dogfight terakhirnya melawan pilot Inggris kepada rekan-rekan sejawatnya. Dari kiri ke kanan: Hauptmann Dr. Joachim Seegert (Gruppenführer I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen"), Hauptmann Helmut Wick (Staffelkapitän 6.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen"), dan Erich Leie (Geschwaderadjutant Jagdgeschwader 2 "Richthofen"). Foto ini kemungkinan besar diambil pada tanggal 8 September 1940 oleh Kriegsberichter Striemann, tak lama setelah Wick menembak jatuh tiga pesawat Hurricane Inggris dalam satu pertempuran udara yang berlangsung selama 20 menit. Sehari kemudian Wick mengambil alih tampuk pimpinan I. Gruppe dari tangan komandan sementaranya, Hauptmann Dr. Seegert


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berfoto bersama dengan Major Helmut Wick (Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 "Richthofen") setelah upacara penganugerahan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes yang diselenggarakan di Berchtesgaden pada tanggal 8 Oktober 1940. Tak lama setelah kemenangan udaranya yang ke-41 tanggal 5 Oktober 1940, Wick menerima perintah pada tanggal 6 Oktober 1940 untuk melaporkan diri pada Reichsmarschall Hermann Göring pukul tiga sore keesokan harinya. Cuaca yang buruk membuat dia memilih untuk berkendara sendiri dari Normandia ke Berlin menggunakan mobil. Dengan ditemani oleh wingman sekaligus sahabatnya, Oberleutnant Rudolf Pflanz, Wick berkendara sepanjang malam dan tiba di Reichsministerium tepat pada waktunya untuk bertemu dengan Göring, Generalfeldmarschall Erhard Milch, Generaloberst Ernst Udet, General der Flieger Kurt Student dan General der Flieger Karl Bodenschatz. Setelah pertemuan di Berlin, Wick bersama dengan Göring pergi ke Berchtesgaden dengan menggunakan kereta api pribadi sang Reichsmarschall. Mereka tiba pukul lima sore pada tanggal 8 Oktober 1940 untuk upacara penyerahan Eichenlaub secara resmi dari tangan Adolf Hitler. Wick kemudian diperkenalkan secara resmi sebagai "pahlawan Jerman" ke hadapan para wartawan dalam dan luar negeri oleh Kepala Pers Third Reich Dr. Otto Dietrich dalam sebuah konferensi pers. Penampilannya yang terkesan sombong dan mengolok-olok para korbannya meninggalkan impresi yang buruk pada kebanyakan insan pers yang hadir, dan Majalah Life sampai menyebutnya sebagai seorang "busybody" (tukang ikut campur)!


 Sebuah foto studio dari Major Helmut Wick (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 “Richthofen”) yang dibuat pada tanggal 8 Oktober 1940, di hari dia mendapatkan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes langsung dari tangan Adolf Hitler di Berchtesgaden. Semua penganugerahan medali ini dipublikasikan secara luas oleh pers Jerman dan liputannya bisa dibaca di media-media harian serta mingguan yang terbit di Negara tersebut (dan juga negara taklukannya), sementara sang penerima harus “merelakan dirinya” untuk diwawancarai dan dipotret oleh wartawan serta koresponden perang layaknya selebritis



Major Helmut Wick difoto pada bulan Oktober 1940 saat berada di puncak prestasinya. Hanya dua minggu setelah dianugerahi medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes serta kenaikan pangkat luar biasa dari Hauptmann menjadi Major, jagoan udara berusia 25 tahun ini dipercaya oleh Panglima Luftwaffe Hermann Göring untuk menjadi Geschwaderkommodore dari unit pemburu Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen" pada tanggal 20 Oktober 1940. Pada tanggal 6 November 1940 dia mengklaim kemenangan udaranya yang ke-50. Semuanya berakhir secara tiba-tiba ketika pesawat Wick ditembak jatuh di atas Selat Inggris pada tanggal 28 November 1940. Kebanyakan sumber mengklaim bahwa penembaknya adalah Flight Lieutenant John Dundas dari No. 609 Squadron, jagoan udara Inggris dengan 12 kemenangan, sementara versi lain menyebutkan bahwa yang menembak Wick adalah Pilot Officer Eric Marrs atau pilot Polandia Zygmunt Klein dari 234 Squadron yang terbunuh di hari yang sama


Sebagai seorang pahlawan nasional sekaligus selebriti, Major Helmut Wick (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 "Richthofen") mendapat tugas tambahan selain dari memimpin unitnya bertempur melawan pilot-pilot Inggris: menandatangani foto untuk para penggemar dan membalas surat-surat dari para pengagum yang datang! Foto ini memperlihatkan Wick saat baru saja menandatangani foto semacam ini, yang bergambar ekor pesawat Messerschmitt Bf 109 yang dipilotinya


 Major Helmut Wick dengan medali Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #4 yang diperolehnya pada tanggal 6 Oktober 1940 sebagai Gruppenkommandeur I.Gruppe / Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen". Medali tersebut diberikan kepadanya sebagai penghargaan atas prestasinya yang telah berhasil menembak jatuh 41 pesawat musuh sampai sejauh itu. Wick menjadi pilot Luftwaffe ketiga yang mendapatkan medali bergengsi tersebut setelah Werner Mölders dan Adolf Galland



 Major Helmut Wick sebagai Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 (JG 2) "Richthofen". Selama karirnya, jagoan udara Jerman ini telah mengklaim 56 kemenangan dan hampir semuanya dibukukan hanya dalam rentang waktu lima bulan dan dalam 168 misi tempur. Meskipun begitu, beberapa dari klaim yang diajukannya terbukti mengada-ada atau tidak tepat sehingga tidak dikonfirmasi, terutama yang diraih pada bulan Oktober dan November 1940. Sebagai contoh, dari lima kemenangan yang diklaimnya pada tanggal 6 November 1940 dalam pertempuran udara yang berlangsung selama 13 menit, tiga diantaranya adalah fiksi! Ada beberapa klaim kemenangan ganda lainnya yang mempunyai pola yang sama yang seperti itu, terutama yang berlangsung di minggu-minggu terakhir pertempuran udara di atas Inggris


 Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) memegang pundak salah seorang pilot kebanggaannya, Major Helmut Wick (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 "Richthofen"), sementara General der Flieger Hans Jeschonnek (Chef des Generalstabes der Luftwaffe) memperhatikan di tengah. Foto diambil bulan Oktober 1940


Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) bersama dengan salah seorang pilot kebanggaannya, Major Helmut Wick (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 "Richthofen"). Göring adalah pilot pemburu terkemuka Kekaisaran Jerman dalam Perang Dunia Pertama dengan 20 kemenangan udara, karenanya dia mengerti betul seperti apa ambisi dari pilot-pilot pemburu muda pemberani yang menjadi inti kekuatan dari Jagdwaffe-nya. Wick adalah salah seorang yang menjadi favoritnya di musim gugur tahun 1940 tersebut. Dia muda, berani luar biasa, agresif, dan sangat sukses, semua kriteria yang seakan mengingatkan sang Marsekal pada masa mudanya. Di latar belakang kita bisa melihat Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3) yang setara gendutnya seperti Göring


 Helmut Wick dengan pesawat Messerschmitt Bf 109 E-4 (Werknummer 5344) yang dipilotinya dari pertengahan tahun 1940 sampai dengan saat kematiannya tanggal 28 November 1940. Pesawat-pesawat yang pernah digunakan oleh Helmut Wick sebelumnya: Focke-Wulf Fw 44 "Stieglitz", Arado Ar 68, dan Messerschmitt Bf 109 E-3 (dua yang pertama merupakan pesawat latih)


Major Helmut Wick (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 2 "Richthofen") duduk di dalam kokpit pesawat Messerschmitt Bf 109 E-4 (Werknummer 5344) sebelum tinggal landas untuk melakukan misi udara. Di hari itu dia tidak bertemu dengan satu pun pesawat Inggris. Foto ini diambil pada tanggal 26 November 1940 saat Wick sudah mengantongi 54 kemenangan terkonfirmasi, dan hanya berselang 48 jam kemudian sang jagoan udara Luftwaffe terkemuka akan kehilangan nyawanya dalam pertempuran di Isle of Wight!


Messerschmitt Bf 109 E-4 (Werknummer 5344) yang dipiloti oleh Helmut Wick dari pertengahan tahun 1940 sampai dengan saat kematiannya tanggal 28 November 1940. Pesawat ini membawa serta emblem pribadi "Horrido!" milik Wick, yang berupa sebuah pedang emas dengan latar belakang panji segitiga berwarna biru. Emblem ini pada awalnya berasal dari 3.Staffel / Jagdgeschwader 2 "Richthofen" dan melambangkan darah Swedia yang dimiliki oleh sang Staffelkapitän pada saat itu, Hennig Stümpel. Sebagai seorang Gruppenkommandeur dari I./JG 2, Wick dan unitnya pernah kedatangan Generalfeldmarschall Hugo Sperrle yang melakukan inspeksi. Sang marsekal marah-marah begitu mengetahui betapa "acak-acakannya" penampilan pilot-pilot Wick dengan panjang rambut yang melebihi aturan. Dikonfrontasi seperti itu, Wick balik "menyalak" dan dengan nada tinggi menjawab bahwa dalam Pertempuran Britania yang begitu sengit yang berlangsung pada saat itu, anakbuahnya tidak mempunyai waktu bahkan hanya untuk sekedar mencukur rambut dan "bersolek"!


 Medali Eisernes Kreuz I.Klasse serta pin Eichenlaub milik Helmut Wick yang menjadi koleksi dari keluarga mendiang sang pilot. Yang pertama diraihnya pada tanggal 6 Juni 1940 setelah merampungkan misi tempur yang ke-100 sekaligus meraih kemenangan udara yang ke-9 dan ke-10 di hari yang sama, sementara yang kedua diraihnya tanggal 6 Oktober 1940 setelah meraih kemenangan udara yang ke-41 tanggal 5 Oktober 1940 


 Fliegerpokal milik Helmut Wick yang didapatkannya pada tanggal 6 November 1940 setelah dia mencatatkan kemenangan udara ke-50 di atas Isle of Wight. Gelas penghargaan dengan nama lengkap "Fliegerpokal für besondere Leistungen im Luftkampf" ini kini terpajang di Luftfahrtmuseum Hannover-Laatzen (Musium Aviasi Hannover-Laatzen)

----------------------------------------------------------------------































Sumber :
Buku "Helmut Wick: Das Leben eines Fliegerhelden" terbitan Der Adler 
Buku "Luftwaffe at War: Luftwaffe Aces of the Western Front" karya Robert Michulec
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.asisbiz.com
www.bildarchiv.bsb-muenchen.de
www.commons.wikimedia.org
www.falkeeins.blogspot.com
www.forum.axishistory.com
www.oakleafmilitaria.com
www.wehrmacht-awards.com
www.yoyosims.pl

No comments: